Milotones dan cerita yang mengawalinya

Milotones adalah project musik yang gue awali pada awal masa kuliah dengan merekam lagu yang gue tulis di akhir masa SMA berjudul February. Dengan lirik yang sok- sokan pake bahasa inggris, awalnya gue pengen bikin lagu ini secara personal aja terus upload di internet. udah. Tapi inspirasi buat nulis lagu masi ada aja dateng ke kepala. Jadi, akhirnya gue bikin lagu lagi, rekam dan upload di internet atau lebih tepatnya gue upload si Soundcloud. Setelah 4 materi lagu terkumpul dan pada dasarnya gue gabisa nyanyi, gue kepikiran gimana kalo lagu ini dibawain sama band dan gue jadi gitaris aja. Tapi pada masa kuliah  gue enggak nemu dan gaul-gaul banget sama anak yang bisa main musik dan yang suka sama pop punk pada saat itu. jadi ya untuk jadi band rasanya gak mungkin.

Melihat banyaknya musisi yang pake nama alias untuk projekan musik mereka seperti Japanese Breakfast, Snail Mail, Cavetown, dll. Mereka memiliki kesan seperti grup musik padahal isinya cuman satu orang. Dan pada saat itu muncul media musik Majalengka bernama Kanal Angin yang bisa lebih mengangkat band-band keren di  Majalengka dari sebelumya. Kanal Angin sering menginfokan beberapa rilisan yang band-band di majalengka ini di halaman Instagramnya. menurut gue ini adalah salah satu "gerakan" yang dibutuhkan untuk anak muda di kota kecil bernama  majalengka ini. Melihat beberapa band seperti Hompimpah, Never Grows Old, LAIR, Pride Of Handers, Worthless, Echoes dll.  di muat di halaman instagram Kanal Angin dan mertilis karya mereka membuat gue juga ingin merilis karya yang uda gue rakam dengan (setidaknya) lebih serius.

Nama Milotones gue ambil dari dua band yang pada waktu itu gue cukup dengarkan yaitu, Descendents dan Lullatone. Descendents adalah band punk dari amerika yang berdiri pada akhir 70an. kalo mau tau lebih banyak soal bandnya searching aja di google kan banyak. gue pake nama milo karena waktu itu lagi dengerin album Milo Goes To School. dan Lullatone grup musik dari jepang yang mainin lagu yang "imut". Gue tau Lullatone karena nonton video Olski di Youtube sama Yusril Fahriza. Gitu lah pokoknya. Gue pake nama Milotones dengan tujuan biar kalo main Punk masi masuk kalo mainin lagu yang ringan dan imut juga bisa. ya walaupun gatau yaa nanti kaya gimana haha.

Pada 14 September 2020 EP album Milotones yang dinamai Teenage Hearbreak Algorithm mengudara di streaming platfom kesayangan kalian semua. Lagu-lagu yang udah direkam dari 2018 ini adalah sebuah dokumentasi dari fase patah hati gue saat SMA. bercerita tentang kisah cinta anak remaja mulai dari merasa bertemu seseorang yang membuat hidup menjadi lebih indah sampe berakhir ngerasa mual ngeliat muka pacar yang udah jadi mantan. yagitu deh pokoknya dengerin aja sendiri yaa.